Press Release DOING GLOBAL, DOING LOKAL: LOCATING ‘SUBCULTURE’ INDONESIA

date_range16 Dec 2020

Topik: Kabar

Sifat Informasi: notificationsNormal

Fakultas Komunikasi Sastra dan Bahasa Universitas Islam ‘45’ Bekasi mengadakan Seminar Internasional Punk Scholar Network (PSN) Global Punk dengan tema “DOING GLOBAL, DOING LOKAL: LOCATING ‘SUBCULTURE’ INDONESIA” yang diisi oleh beberapa pembicara yaitu Profesor Departement Budaya Populer di Universitas Negeri Bowling Green Amerika Serikat, Jerremy Wallach, Profesor Media dan Komunikasi di Universitas Monash Malaysia, Emma Baultch , Dosen Universitas Padjajaran, Hikmawan Syaifullah,dan Asisten Profesor di Hobart dan William Smith Universitas Rochester, Iskandar Zulkarnain pada hari Selasa,15 Desember 2020 melalui zoom dan youtube streaming PSN Indonesia. Seminar ini dibuka oleh Dekan Fakultas Komunikasi Sastra dan Bahasa Universitas Islam ‘45’ Bekasi, Yudha Asmara Dwi Aksa M.I.Kom. Dalam sambutannya, Yudha menyampaikan apresiasinya kepada Muhammad Fakhran Al Rahamdhan sebagai pimpinan tim PSN Indonesia, serta penyelenggara tim konferensi internasional tahunan ke-7 dan symposium pasca sarjana.

Seminar ini merupakan kerjasama UNISMA Bekasi, STBA JIA, AIFIS, dan PSN yang dihadiri oleh para sarjana, peneliti, pelajar, punk, skinhead, mahasiswa metal, mahasiswa media, dan peserta lainnya dari Negara lain seperti Inggris, Liberia, Australia, Kolombia, Hongkong, Malaysia, Singapura, Belanda, Filiphina, Amerika Serikat, Brasil, dan lain-lain sebanyak 400 peserta. Dalam pelaksanaannya acara ini dimeriahkan oleh pertunjukan band SOFT-X, Jimmy Neuton, Humanimal, Faith Runner, SE Swew, The Next Victim dan Cryptical Death, juga ada sesi tanya jawab dengan pemain punk dan media kreatif lainnya. Acara ini diselenggarakan selama 8 hari dari tanggal 12-19 Desember 2020 oleh 8 Negara yaitu Prancis, Eropa, Australia, Indonesia, USA, Iberia, UK, dan Kolombia.

Seminar ini bertujuan untuk membahas punk dan sub kultur di Indonesia, dalam sambutannya Dekan Fakultas Komunikasi Sastra dan Bahasa, Yudha mengharapkan dapat membantu seluruh masyarakat untuk memahami Punk di seluruh Dunia. Acara ini berjalan dengan lancar atas dukungan sponsor International Journal Of Indonesia Popular Culture and Communication (I-Pop), Journal of World Popular Music, dan Makna.

Acara dan Konferensi Punk Scholar Network biasanya mencampurkan intelektualisme “Ilmiah” konvensional dan intelektualisme informal atau “organik” yang sering ditampilkan punk. Sejak didirikan pada tahun 2012, Punk Scholars Network telah memperluas keanggotaan dan akrivitasnya melalui konferensi, symposium, publikasi, ceramah dan pameran, sambil berusaha, mempertahankan tujuan awalnya sebagai forum internasional untuk debat ilmiah. (Rosiantika & Hukmah Wulandari)

Post terkait lainnya